Rabu, 19 Mei 2010

Kurang Tidur, Awas Kena Kanker

Olahraga secara rutin dapat mengurangi resiko kangker para perempuan, tapi manfaat itu rsebut tidur terlalu sedikit, kata beberapa peneliti AS. Studi yang melibatkan 5.968 perempuan di Maryland mengkonfirmasi temuan sebelumnya, bahwa orang yang melakukan kegiatan fisik rutin menghadapi resiko lebih kecil untuk terserang kanker.
Tetapi ketika para peneliti itu meneliti perempuan yang berusia 18 hingga 65 tahun yang rajin berolah raga setiap pecan, mereka mandapati bahwa tidur memainkan peran penting dalam resiko kanker. Orang yang tidur kurang dari tujuh jam setiap malam menghadapi resiko 47% untuk terserang kanker dibandingkan dengan mereka yang tidur lebih banyak diantara perempuan yang aktif secara fisik, demikian lapiran para peneliti itu dalam pertemuan America Association for Cancer Research.
“Kami kira itu sangat manarik Dan membangkitkan rasa ingin tahu. Ini seperti pertama kali melakukan penelitian. Itu bukan sesuatu yang telah dikaji secara luas,” kata Jame McClain dari National Institute, bagian dari National Institute of Health pemerintah, dalam suatu wawancara telepon.
McClain, yang telah mempin studi tersebut, mengatakan tidak jelas bagaimana sesungguhnya tidur terlalu sedikit mungkin membuat orang lebih rentan terhadap kanker. “Tidur secara cukup telah lama berhubungan dengan kesehatan,” kata McClain.
U.S. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebut kurang tidur sebagai masalah kesehatan masyarakat yang tak diperhatikan, dan menyatakan orang Amerika kian kurang tidur. CDC menyatakan presentase orang dewasa yang melaporkan tidur selama enam jam atau kurang per malam meningkat dari 1985 hingga 2006.
Para ahli mengenai tidur menyatakan kekurangan tidur kronis berkaitan dengan kegemukan, diabetes, tekanan darah tinggi, stroke, penyakit jantung, Dan pembuluh darah, depresi, menghisap rokok dan minum secara berlebihan.
Selain itu, penelitian telah memperlihatkan bahwa orang yang berolahraga secara rutin menghadapi resiko lebih rendah kanker peyudara, usus besar, dan jenis kanker lain. Banyak ahli berpendapat dampak olahraga pada tingkat hormon tubuh, fungsi kekebalan dan berat tubuh mungkin memainkan peran penting.

0 comments: